Omah Kayu TV - Ir. Soekarno dikenal sebagai Bapak Proklamator Indonesia, namun, kebanyakan orang tidak menyadari bahwa beliau juga memiliki bakat sebagai seorang arsitek. Warisan pemikirannya dalam dunia arsitektur masih terus terjaga hingga kini, menciptakan jejak yang tak terlupakan.
Buku "Bung Karno Sang Arsitek: Kajian Artistik Karya Arsitektur, Tata Ruang Kota, Interior, Kria, Simbol, Mode Busana, dan Teks Pidato, 1926-1945" karya Yuke Ardhiati membuka pintu wawasan terhadap sisi arsitektural Soekarno. Alumni dari Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB), Soekarno memilih jalur Teknik Sipil meskipun ketertarikannya pada Menggambar Arsitektur.
Pada masanya, mahasiswa yang ingin menekuni arsitektur harus melanjutkan studi ke Delft, Belanda, karena Technische Hogeschool-Bandoeng belum menyediakan Jurusan Arsitektur.
TAK HANYA PROKLAMATOR, TAPI JUGA ARSITEKTUR HEBAT
Soekarno, bersama kawannya Ir. Anwari, bahkan mendirikan Biro Insinyur Soekarno & Anwari serta Biro Insinyur Roosseno dan Soekarno, menunjukkan ketertarikannya dalam dunia arsitektur.
Meski terjun ke dunia politik dan mendirikan PNI, Soekarno tetap mempertahankan keterlibatannya dalam arsitektur. Salah satu karyanya, sebuah rumah di Jalan Kasim, Kota Bandung, kini dimiliki oleh Lenawati.
Bangunan tersebut, dengan luas sekitar 1000 meter persegi, masih mempertahankan keaslian sebagian besar struktur asli Soekarno, menjadi daya tarik bagi mahasiswa, dosen, dan masyarakat yang tertarik pada penelitian dan sejarah.
Rumah tersebut, yang dibangun pada tahun 1925 menurut buku "Jendela Bandung" karya Her Suganda, bukan hanya menjadi saksi bisu dari masa lalu, tetapi juga menjadi tempat di mana Soekarno melibatkan diri dalam dua dunia yang begitu berbeda - politik dan arsitektur.
Sebuah ruangan di rumah Lenawati, yang kini difungsikan sebagai tempat makan bagi karyawan, mempertahankan keaslian lantai berwarna merah khas Soekarno.
Pintu, jendela, dan bahkan sebagian besar lantai tetap menggambarkan keindahan karya arsitekturalnya.
Rumah ini bukan hanya sebuah tempat tinggal; ini adalah warisan hidup dari seorang proklamator yang juga merangkai mimpi dalam bentuk dinding, lantai, dan jendela.
Sebuah karya tak terlihat yang mengajarkan kita bahwa Soekarno tidak hanya menggenggam kemerdekaan, tetapi juga merancang keindahan untuk masa depan."